
Kementerian Pertahanan Nasional Turki menyampaikan informasi tentang penyerahan peralatan pertahanan terbaru yang diproduksi dalam negeri ke pasukan militer. Pesawat Pemantau tanpa Pilot (UAV) tersebut termasuk di antaranya. BAHA dan rudal SUNGUR sudah secara resmi dimasukkan ke dalam daftar Inventaris Komando Angkatan Darat.
Pada konferensi pers mingguan, Laksamana Muda Zeki Aktürk , perwakilan resmi dari kementerian tersebut, menekankan bahwa barang-barang buatan dalam negeri dari sektor industri pertahanan semakin meningkatkan kekuatan tentara Turkey. "Kemungkinan serta kapabilitas Tentara kami berkelanjutan dipertambah dengan teknologi yang diciptakan oleh industri bela diri negara kita," katanya.
+ Video: Amerika Serikat melakukan pengujian rahasia rudal hipersonik "Dark Eagle" di Cape Canaveral
SUNGUR: Varian terkini dari pertahanan udara portable

+ Video: Demonstrasi Sistem Pertahanan Udara Portabel SUNGUR
Dikembangkan oleh Roketsan Berdasarkan proyek HISAR dan Stinger, rudal tersebut. SUNGUR diklasifikasikan sebagai sistem MANPADS (Sistem Pertahanan Udara Portabel) generasi keempat. Rudal ini menggunakan pencari IIR (Pencitraan Inframerah) untuk akurasi yang lebih tinggi terhadap target bergerak.
Dengan jangkauan maksimum 8 km dan tinggi operasionalnya berkisar dari 4 sampai 4,5 kilometer. , SUNGUR memiliki kemampuan penembakan 360 derajat Dan bisa digunakan baik pada siang hari maupun malam. Sistem ini mampu terintegrasi dengan kendaraan darat serta dikembangkan untuk beragam situasi penggunaan.
Di luar sudah dipakai oleh tim militer Turki, SUNGUR pun telah mendapatkan pesanan ekspor menuju setidaknya satu negara lain. dua negara .
BAHA: Strategi UAV untuk Ketahanan Peperangan Elektronik

+ Video: Pesawat drone mini ini ternyata lebih tangguh dari berbagai pesawat lainnya! Perhatikan bagaimana cara kerjanya!
UAV BAHA , diproduksi oleh HAVELSAN dengan persentase komponen lokal mencapai 90%, dirancang khusus untuk tugas pemantauan dan pencitraan meski di lingkungan yang menantang. Diperlengkap dengan sensor elektro-optik jarak jauh dan teknologi GNSS anti-jamming BAHA bisa bekerja dalam kondisi medan perang elektromagnetik yang aktif.
Sistem ini mampu mencapai ketinggian hingga 15.000 kaki , memiliki waktu terbang selama 6 jam menggunakan mesin berbahan bakar (atau 2 jam menggunakan peralatan listrik ), jangkauan operasi 80 km , serta dapat mengangkut sampai 5 kg muatan . Dengan bentang sayap 3,7 meter , UAV ini bisa dipasang oleh dua orang dan dikelola oleh satu orang dalam waktu beberapa menit.
Ke dua sistem tersebut sudah secara resmi ditambahkan ke koleksi setelah menyelesaikan proses pengawasan dan pengecekan.
Sumber serta ilustrasi: X @SavunmaSanayiST / Kementerian Pertahanan Negara Turkey (MTK). Materi ini disusun menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan diperiksa oleh tim editor.
Posting Komentar untuk "Turki Integrasikan Teknologi Terbaru: UAV BAHA dan Rudal SUNGUR ke Dalam Kekuatan Militer"