
romero, JAKARTA — DeepSeek , startup AI asal China , telah kembali tersedia untuk diunduh di Korea Selatan telat sekitar dua bulan akibat pelanggaran terkait regulasi perlindungan informasi pribadi.
Menurut laporan Reuters pada hari Senin, 28 April 2025, Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan menyatakan bahwa DeepSeek menyalurkan informasi serta instruksi pengguna tanpa persetujuan saat awal peluncuran layanan mereka di Korea Selatan pada Januari tahun tersebut.
Pada pengumuman formalnya minggu lalu, badan pelindung data menginformasikan bahwa aplikasi tersebut sekarang bisa diunduh lagi lewat platform seperti Apple App Store dan Google Play Store. Hal ini terjadi setelah ada peningkatan dalam aturan privasi DeepSeek.
DeepSeek menulis bahwa mereka memproses data pribadi Anda sesuai dengan UU Perlindungan Data Pribadi Korea.
DeepSeek juga mengumumkan bahwa penggunanya sekarang memiliki opsi untuk menolak penyaluran datanya yang bersifat pribadi kepada perusahaan di Tiongkok dan Amerika Serikat.
Namun demikian, pihak perusahaan belum mengeluarkan respons resmi terhadap permohonan umpan balik seputar perubahan tersebut.
Lembaga Perlindungan Data Korea menyatakan bahwa keputusan DeepSeek untuk mengeluarkan kembali aplikasinya di Korea Selatan adalah pilihan mereka sendiri, dan telah disesuaikan sesuai dengan saran dari otoritas pengawas. Penyesuaian ini mencakup berbagai perubahan yang direkomendasikan oleh para regulator.
Sebelumnya, badan inteligen Korea Selatan menyatakan bahwa aplikasi kecerdasan buatan China bernama DeepSeek dianggap "terlalu berlebihan" karena memperoleh banyak data pribadi dan menggunakan seluruh informasi yang diterima untuk proses pelatihan modelnya.
Kantor Intelijen Nasional Korea Selatan sudah memberikan pengumuman formal kepada otoritas pemerintah setempat pekan kemarin, meminta agar mereka menerapkan langkah-langkah perlindungan keamanan terkait dengan aplikasi berbasis teknologi cerdas itu.
Pemerintah Australia telah memberlakukan pelarangan untuk menggunakan aplikasi berbasis AI bernama DeepSeek di semua perangkat serta sistem yang dimiliki oleh pihak pemerintahan.
Tindakan pelarangan ini diambil karena adanya keprihatinan mengenai potensi ancaman keamanan yang disebabkan oleh perusahaan startup teknologi kecerdasan buatan dari Cina itu.
Menurut laporan Reuters pada hari Kamis, 6 Februari 2025, Sekretaris Departemen Urusan Dalam Negeri Australia telah memberlakukan instruksi yang memerintahkan seluruh lembaga pemerintah agar berhenti menggunakan atau menginstal produk, aplikasi, serta jasa web bernama DeepSeek.
Perintah itu meliputi instruksi untuk menghilangkan seluruh instance dari produk dan layanan DeepSeek yang telah dipasang pada peralatan milik pemerintahan.
Berikut adalah daftar negara yang melarang penggunaan DeepSeek:
1. Amerika Serikat
2. Irlandia
3. Italia
4. Australia
5. Korea Selatan
Posting Komentar untuk "Korea Selatan Berubah Haluan, Mendukung Startup AI China DeepSeek"