Mata Kuliah Technopreneurship Bangkitkan Generasi Z dalam Menciptakan Startup Teknologi

romero.CO.ID, JAKARTA - Mata pelajaran Technopreneurship di Cyber University disusun guna memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada para siswa tentang pembuatan, pengelolaan, serta pertumbuhan usaha yang didasarkan pada teknologi digital.

Pada masa laju transformasi digital, posisi seorang technopreneur sangat penting untuk menghadirkan jawaban bagi bermacam-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dengan cara pemikiran inovatif serta penggunaan teknologi yang fleksibel. Mata kuliah tersebut disampaikan pada Prodi Kewirausahaan Digital (Digital Entrepreneur) dari Cyber University.

Zaenal Arief, Kepala Program Studi Digital Entrepreneur dari Cyber University, menyebutkan bahwa para mahasiswa akan diajarkan tentang konsep fundamental teknopreneruship serta kepentingannya bagi pembangunan ekosistem digital yang sustainabel.

Khususnya, lanjut dia, dengan Cyber University sebagai Universitas Teknologi Finansial pertama di Indonesia, mata kuliah ini menjadi salah satu unggulan mereka.

"Dalam tahap belajarnya, para siswa diajak untuk menemukan kesempatan bisnis di bidang digital menggunakan metode yang didasari oleh teknologi. Lewat analisis contoh-contoh nyata dan pemeriksaan perkembangan sektor industri, mahasiswa menciptakan konsep bisnis, menyusun skema operasional perusahaan digital, serta melakukan pengecekan atas solusi mereka agar cocok dengan permintaan pasaran," jelasnya pada hari Senin (28/4/2025) tersebut.

Ia menyebut, pendekatan learning by doing Menjadi pendekatan utama pada kursus ini guna meningkatkan kreativitas serta keahlian analisis siswa-siswi dalam mengembangkan produk digital yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Di samping itu, mata pelajaran ini juga memfokuskan pada kepentingan pembangunan Minimal Produk yang Layak (MPL) sebagai tahap pertama untuk menguji ide bisnis dengan cara yang cepat dan efektif.

"Para mahasiswa diajarkan untuk menggunakan sejumlah alat digital, menerapkan metode Lean Startup, dan merancang strategi pemasaran digital guna memperkenalkan serta mengevaluasi produk mereka di pasaran. Lewat latihan ini, para mahasiswa akan belajar bagaimana menciptakan bisnis digital yang responsif terhadap perkembangan dan permintaan konsumen," katanya.

Di samping itu, mata kuliah tentang technopreneurship ini juga meletakkan dasar-dasar penting seperti leadership, kerja sama tim, serta etika dalam mendirikan bisnis berteknologi. Dia menyebutkan bahwa para siswa diajak untuk selalu memikirkan implikasi sosial dari setiap kreasi digital yang mereka hasilkan. Tujuannya agar keuntungan ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan, melainkan turut membawa manfaat signifikan kepada lingkungan sekitar.

"Tujuan kita adalah menghasilkan technopreneur muda yang tak sekadar sigap dalam mengikuti kemajuan teknologi, namun juga mempunyai semangat kepemimpinan, integritas moral, serta rasa empati sosial. Para mahasiswanya wajib bersiap diri untuk berperan sebagai anggota generasi pendorong transformasi," demikian penjelasan Arief.